Selasa, 06 Desember 2011

Kisah Orang Yang Bertobat


kisah pertama;

Ada seorang yang melakukan pembunuhan sejumlah 99 orang. Dia ingin bertaubat, maka dia bertanya kepada orang setempat untuk tunjukkan tempat orang alim.

Pertama, datanglah dia ke tempat Rahib. Dia menyatakan keinginannya untuk bertaubat atas seluruh dosa-dosanya. kemudian Rahib berkata bahwa tidak ada jalan bagimu untuk bertaubat, sudah terlalu banyak dosa yang kamu lakukan. Maka orang yang ingin bertaubat tadi emosi mendengar pernyataan dari Rahib dan akhirnya sang Rahib dibunuh juga. Jadi dia telah membunuh 100 orang.

Kedua, Datanglah dia ketempat ulama. Sang ulama menyatakan bahwa ada jalan taubat untuk dia, Ulama menyuruhnya untuk pergi ke Syam (Palestina, Syiria, Lebanon) karena disana penduduknya sangat baik dan cinta kepada Allah. Ulama tersebut menyuruh orang yang hendak taubat itu berdiam diri saja disana jangan berpindah-pindah.

Rosulullah bersabda:

“Tidak ada hijrah lagi bagimu Muhammad setelah futuhat Mekkah, namun kalau mau hijrah, hijrahlah dari bumi yang jelek ke bumi yang bagus”

Berangkatlah orang tadi ke negri Syam, namun masih belum sampai orang ini meninggal. Malaikat penjaga neraka sudah mau memasukkan dia ke neraka, namun malaikat penjaga Syurga hendak mengambilnya pula, karena orang ini sudah berniat untuk taubat. Akhirnya diukur perjalanan dia. Ternyata langkahnya hanya sejengkal saja lebih dekat ke tempat tujuannya. Akhirnya dia masuk syurga. Sebagaimana firman Allah:

“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.s An Nisaa’ [4]: 100)

            
kisah kedua;

diriwayatkan oleh Abi Bukhid. Bahwasannya datanglah seorang perempuan janda sedang hamil ke hadapan Rasulullah. Wanita ini ingin bertaubat, dia ingin dirajam sampai mati agar dosa-dosanya diampuni oleh Allah. Namun Rosulullah tidak langsung menghukumnya, karena tidak punya saksi. Selain itu tidak boleh merajam wanita yang sedang hamil, begitu juga haram hukumnya menikahi perempuan yang sedang hamil. Akhirnya Rosulullah mempersilahkan wanita itu untuk menunggu sampai kelahiran anaknya. Ketika anaknya lahir, wanita ini datang lagi ke Rosulullah, Rasulullah mempersilahkan wanita itu untuk menyusui anaknya sampai 2 tahun. Setelah itu datanglah lagi wanita ini ke Rasulullah untuk dirajam. Setelah itu barulah Rasulullah merajamnya sampai meninggal.

Setelah itu Rasulullah mensholatkan wanita itu. Padahal orang yang meninggal karena berzina haram hukumnya untuk di sholatkan, begitu juga orang yang bughot (menghianat) Negara. Rasulullah sempat diingatkan oleh Abu Bakar. Maka Rasulullah berkata:

“Wanita ini datang kepada Allah dengan taubat, jika kau ambil 70 orang madinah yang beriman dan kamu bandingkan dengan keimanan wanita ini, niscaya keimanan wanita ini jauh lebih berat dari pada 70 orang madinah yang beriman”

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates